Semua terjadi KARENA saya dihajar oleh bapak hebat hingga saya collapse dan berbaring lama di kasur busa semu. Sejak itu saya menganggap proses (selama ini) sebagai sebuah penemuan fundamental yang berarti untuk mendambakan -par akan saya, untuk terlampir digdaya di media. Ternyata, akh.. tidak sebegitunya. Ha.haa.ha.
"Ha ha, Setiap pengalaman adalah bahan untuk di tertawakan nantinya, mari hidup dengan guideline sendiri, bukan atas perintah editoredisi september", kataku sambil menyeka mimisan ini.
KARENA itu bukan alasan. Cliche ini tuntutan. Dan teruntuk saya, cukup teruntuk saya.. Saya akan tetap melayani tanpa ekspresi keluh. Saya itu pelayan. Iya, saya menghamba, tapi.. dengan cara saya, kepada tuan bernama Bapak Kusuma.
.
"Gila!", kata mereka. dan pada akhirnya saya di benci -nya -nya dan -nya. hmkay, selamat senang semua!!